yang udah berkunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

MAKASIH KUNJUNGANNYA, MAMPIR LAGI YA...

Selasa, 03 Januari 2012

Menumang ke"wajib"an

Pernahkah Anda menyukai sesuatu?

Tentu saja.

Semua orang pernah merasakannya.

Ngomong-ngomong, bukankah hanya saya dan Anda yang membaca tulisan ini? Baiklah, izinkan saya membongkar rahasia.
Selama ini, saya menyukai tokoh rekaan, dan saya pernah jatuh cinta pada salah satu diantara mereka (Edward si vampire, Jacob lawannya, detektif genius seperti Conan, Arthemis Fowl, pangeran api dalam Legend of Aang dll). Bahkan, saya pernah jatuh cinta pada tokoh rekaan saya sendiri. (Arga, dalam novel yang belum diterbitkan). Sebab, mereka memiliki karakter yang kuat dan mengagumkan. Karakter tokoh mungkin salah satu sisi yang bisa “dijual” dari sebuah kisah.
Akan tetapi, bukan kecintaan pada tokoh yang akan saya bicarakan. Bukan juga soal kecintaan saya pada kisah-kisah garapan Pramoedya Ananta Toer, Djenar Mahesa Ayu(walaupun saya kadang membencinya juga), tulisan-tulisan  Andrea Hirata, Gus tf Sakai, maupun kisah-kisah buatan penulis lain. Bukan itu yang akan saya bahas. Sebab, nama-nama besar pun sering menjadi sisi yang bisa “dijual” dari karya sastra. Jadi, saya akan melupakan bagian “penjualan” karya.

Lalu apa yang akan kamu bahas, Mega?

Baiklah, saya bahkan memahami apa yang akan saya bahas. Namun, jika berkenan lanjutkanlah membaca beberapa bagian setelah ini.

Kecintaan saya pada dunia ini, akhirnya menggiring saya untuk menuliskannya. Sebab saya ingin menjadi “penulis” dan saya berke”wajib”an menulis. Jadi, selama beberapa tahun terkahir, saya begitu rajinnya melakukan kewajiban itu. (Jika Anda adalah orang yang sering membaca blog saya, erviyulianti.blogspot.com,  saya harap Anda akan mengiyakan ucapan saya.  Tapi jika Anda baru pertama kali membacanya, sering-seringlah mengunjunginya J.)

Namun, belakangan ini saya merasa mandul. Saya merasa bosan ketika saya harus menulis. Apalagi menyangkut masalah menulis fiksi. 

Ketika mulai mengetik, saya mulai kebingungan “apa lagi” yang bisa saya tuliskan ? Menulis fiksi bukanlah proses yang sederhana. Saya harus memulainya dengan sesuatu yang menarik, berjuang membangun karakter tokoh, alur, maupun konflik kemudian pada fase cool off, saya harus pandai-pandai menyelipkan pesan(dan seringkali saya gagal total).  Sebab, pesan itu tidak etis apabila saya sampaikan terang-terangan. Namun akan menjadi terlalu abstrak apabila saya tidak memberikan petunjuk, bahkan mungkin tidak akan ditemukan oleh pembaca. 

Lalu, untuk mengatasinya saya akan menuliskan satu atau dua kalimat kemudian meninggalkannya. Barangkali suatu saat tulisan itu akan berguna. Jikapun tidak, saya telah merasa menjadi “penulis” hari ini.

Namun apakah kiranya tujuan saya menuliskan ini?
Barangkali akan seperti “pesan” dalam karya fiksi, Anda pun harus berusaha menerka-nerka.
separador

3 komen:

Mas Hery mengatakan...

nerka2 ya? wah asik nih..masih misteri...
mampir ke blogku ya di http://edittag.blogspot.com

Nurul Fajriyah Prahastuti mengatakan...

kamu seperti menyibak tabir, seperti menyindirku, seperti mengabarkan bahwa kamu lain dari yang kukenal, karena aku tidak terlalu mengenalmu. Hehehe good luck mega

mega fitriyani mengatakan...

jangankan kamu rul, kadang, aku juga gak terlalu mengenal diriku sendiri...hhaaa

Cari

profil

Foto saya
seolah hitam, padahal kelabu.

sahabat

Blog Archive

Categories