Semua mati !
Busuk seperti sampah
Malam yang ngeri menggemakan rintihan seseorang. Tak jauh dari gedung tua kosong yang berlumut dan mengerikan sebuah rumah kecil di bangun. Rintihan itu makin mengeras, membuat malam kedengaran seperti lolongan.
“Bertahanlah istriku” lelaki muda dengan wajah pucat, berkeringat dan gemetaran memeluk wanita yang terus merintih kesakitan itu. “Kau akan melahirkan dengan selamat”
***
Segala hal tampak menjadi samar dan serabutan. Segalanya tampak melayang-layang tanpa gravitasi. Wanita itu menangis seorang diri, lelaki yang ia sebut suami itu telah terkapar di lantai. Darahnya berceceran, seperti tanda kematian.
Wanita itu limbung, pikirannya menjadi tak terkontrol. Fisiknya yang lemah karena melahirkan dan tekanan dahsyat yang menimpanya membuat ia tampak seperti orang gila. Tapi ia masih waras, insting seorang Ibu membuatnya bangkit dari keterpurukan. Ia memandangi dua bayi yang ia lahirkan, keduanya tampak serupa seolah mereka itu hasil fotokopian mahal. Hanya saja, yang satu menangis kencang dan meraung-raung, sementara yang lainnya cuma diam dan beku.
Pikirannya kembali menggila, ia membentur-benturkan kepalanya sendiri ke tembok membuatnya berdarah dan retak. Ia menjerit keras “Anakku mati” katanya dengan rintihan yang memekakan telinga. Ia lantas diam, tersedot ke alam liar, pikirannya yang tak menentu.
Kemudian petir menyambar, sejenak wanita itu berpikir logis, ia tahu bayi kecilnya telah mati tapi ia tahu ia punya satu lagi yang membutuhkan dirinya. Jadi ia berlari menuju bayi kecilnya yang hampir mati lemas karena berjam-jam menangis dan kelaparan.
0 komen:
Posting Komentar