yang udah berkunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

MAKASIH KUNJUNGANNYA, MAMPIR LAGI YA...

Sabtu, 23 Juni 2012

Jika Saya Mati

Tiba-tiba saya merindukan kebenaran. Barangkali sudah lama sekali saya mencari kebenaran-sekalipun tidak saya sadari. 

Gejolak hati yang menggebu-gebu membuat saya sadar betapa saya rindu pada kebenaran, pada sebuah kepastian. Saya bosan, juga lelah, menunggu hal-hal yang sudah terlalu sering saya tunggu. Mempertanyakan, yang selalu berakir dengan pertanyaan.


Seperti apakah saya, the real me


http://4metal.blogspot.com
Apakah yang selama ini saya lakukan hanyalah bagian dari pengukiran topeng yang terlalu indahnya sehingga mengaburkan jiwa murni yang hakiki?

Ataukah yang saya kenakan tidak lebih dari serabut-serabut kapas yang menempel secara tidak sengaja di wajah saya dan bisa pergi sewaktu-waktu ? dan pada saat itu, saya akan merasa telanjang, dan saya tidak bisa bertemu siapapun ?


 Andai saja saya bisa memilih untuk telanjang. Menjadi jiwa yang telanjang, tanpa topeng.


Tapi, sekali ini, saya tidak punya pilihan. Juga tidak punya kuasa untuk menisbikan keadaan, sebab tidak ada yang serupa untuk sama-sama dibandingkan. 

Kita, manusia, menjalani jalan takdirnya masing-masing. Dan boleh jadi, kita sedang sama-sama mencari takdir kita, tapi tak pernah bisa dibandingkan.

Mencari jati diri yang tak kunjung muncul untuk ditemukan. Atau barangkali, sebab kita terlalu sibuk mencari, kita menjadi tuli atas bisikan-bisikan lembut yang membimbing kita beroleh kebenaran?



Entahlah. Seperti yang seseorang katakan, manusia melangkah di jalanan yang berbeda satu sama lain, sekalipun mereka menuju tempat yang sama : kehakikian. Kau boleh menyebutnya Tuhan, Anda dapat menyakininya sebagai kebenaran.

Dan manusia tidak pernah sendirian. Ada orang-orang yang akan membantunya mencapai puncaknya. Sekali pun berarti, kita akan saling merajam, menghujat, memuji, memaki, bermusuhan, bersaudaraan, bernegoisasi, berlicikan, demi mencapai jalan teratas dari kemurnian.


Sahabatku, jika nanti saya mati, dan menemukan kebenaran, yang tidak pernah saya ketahui kepastiannya, kecuali bahwa Tuhan adalah satu, apakah saya akan tetap menjadi saya ? Saya yang menjadi saya selama ini Anda kenal. Ataukah saya akan menjadi “saya”, yang terkurung di dalam jiwa yang terdalam, dan terlalu sering tenggelam di balik topeng? Apakah saya yang ini, adalah the real me?

Dan seperti yang ada di dalam profil saya, "terlihat hitam padahal kelabu", barangkali saya, dan juga Anda, tidak cukup mengenal siapa saya. Saya hitam sebagai kelabu; saya tampak merah padahal kekuningan; manusia putih sebagaimana cahaya berbauran. Dan cahaya akan bergerak ketempatnya berasal.


yogyakarta, 24 juni 2012. 01:24

separador

0 komen:

Cari

profil

Foto saya
seolah hitam, padahal kelabu.

sahabat

Blog Archive

Categories