Kamu tahu dunia apa yang paling menyedihkan ? Manusia. Manusia
adalah dunia yang hidup dalam dunia lain. Sialnya, manusia yang berharapa pada sesuatu
yang muskil-keabdian-, nyatanya hanya bisa hidup di dunia yang sakit-sakitan,
sekarat, dan sedikit lagi mati. Dunia mati, manusia tamat.
Manusia terus-terusan berpikir jika hidupnya akan berguna,
hingga, satu, sepuluh, seratus, seribu, bahkan sejuta tahun kemudian. Kenapa?
karena manusia benci kepunahan. Pernah ke tempat wisata? Atau bahkan ke gedung
sekolah tua ? atau pagar-pagar-apapun- yang bisa ditulisi? Well, kamu pasti
tahu yang kumaksud.
Manusia yang menyimpan tulisan-tulisan di pohon, dengan
gambar hati yang aneh, lalu simbol-simbol yang membentuk sebuah nama. Lalu di
atas hati, ada nama lain yang menyertainya. Mereka pikir, cinta akan hidup
abadi kalau dituliskan di pohon? Di tembok? Di Gua? Oke, anggap saja iya. Lalu apa?
apakah ada pepohonan, tembok, gua yang abadi? Semakin modern, semakin paham
soal logika dan hal-hal yang di-logiskan, seharusnya manusia juga semakin
cerdas dong. Mereka harusnya menyusun ulang konsep corat-coretnya.
Lalu, sekarang, atau mungkin sudah sejak dulu, manusia mulai
menemukan kertas-kertas. Mereka mulai menulis di kertas-kertas. (ya, walaupun
masih ada manusia-manusia yang barangkali gagal berkembang dengan sempurna, lalu kembali menuliskan
kata-kata di pohon, di tembok, bahkan di toilet untuk mengabadikan nama mereka.) Kenapa ? Karena mereka lupa, tak mau, enggan berevolusi. Karena mereka suka menampakkan untuk disembunyikan...
Kini, barangkali aku juga kurang berkembang otaknya. Kenapa?
karena aku berpikir, ketika aku menuliskan tulisanku disini, aku masih punya
hal-hal yang bisa diabadikan nantinya, apabila sesuatu terjadi dengan laptopku,
atau mungkin laptop udah expired dan
semuanya berganti dengan gadget-gadget
tingkat dewa lainnya. atau tulisanku di blog ini, akan dibaca calon suami,
suami, calon anak(emangnya ada?), atau mungkin calon mertuaku, atau calon
cucuku? Aku tidak tahu. Yang jelas, aku masih ingin menjadi kurang berkembang. Sebab
apa? sebab aku, ingin berlama-lama mengabadikan diri.
0 komen:
Posting Komentar