yang udah berkunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

MAKASIH KUNJUNGANNYA, MAMPIR LAGI YA...

Sabtu, 12 November 2011

Gadis yang Menunggu Hujan



Telah lama mereka berucap
Dan aku sudah jengah, sayang
Anjing menggonggong hingga parau
Sepi menguliti hingga mati

Sudah! Sudah!
Awan mendung berarak datang
Sayang...
Aku menunggumu di pondokan
Tempat dimana bunga-bunga krisan terkembang

Hujan:
Ya, kini hujan telah lahir
Menjagalmu dengan gigil kedinginan
Dan aku melingkupimu dengan dekapan

Kenapa hujan terus turun?
Aku diam.
Kau menunggu, termangu dalam binar pemburu
Kau memburu jawaban kan sayang?
Tapi jangan berasa jua
Aku pun tak banyak tahu

Brengsek : Jangan panggil aku begini
Sudah lama aku terjatuh dalam sepi
Menjadi tandus dalam lautan yang kau hamparkan
Sudah sejak lama, aku bosan
Tapi, sayang
Tak ada lagi jalan pulang, tak ada lagi cahaya yang akan benderang
Jika kau adalah cahaya dalam petang

Aku memandangi wajahmu yang pucat
Serupa mayat
Kau tahu, Sejak lama, hujan menerbitkan petaka
Lalu, kenapa kau masih setia padanya?
Tak berkesudahan mendung di matamu itu
Biar sayang, biar aku menerkam halilintar
Menghalaunya pulang
Asal kau tak lagi menatap hujan
Hapus, hapus itu air mata
Sudah lama kau mencintainya
Beri aku cahaya, sayang...
Itu dia ! Itu dia sinar lilin yang kunobatkan
Sebagai berlian
Dia ada di dalam matamu
Lalu kau biarkan menjadi randu kerontang yang kehilangan dedaunan
Tengoklah kesini sayang
Biar hujan mengintip kita berdekapan

separador

4 komen:

Nurul Fajriyah Prahastuti mengatakan...

cie penyair...cie...cie...

mega fitriyani mengatakan...

kan aku mau minta kritik sayang...

Nurul Fajriyah Prahastuti mengatakan...

Hahahaha kalau kuamati tulisan-tulisanmu *maaf banget ya?* kayak orang lagi marah, hehehe *peace ga

mega fitriyani mengatakan...

ya, emang bener...:D

makasih udah mampu merasakan kemarahannya..

Cari

profil

Foto saya
seolah hitam, padahal kelabu.

sahabat

Blog Archive

Categories