Kupikir ada sesuatu yang lain...nyatanya aku terlalu berlebihan. Kami adalah sahabat baik. Dan sumpah, aku harusnya bersikap normal.
Hubungan kami memang dekat, karena kami bahkan telah saling menjaga sejak umur sehari,dan berlanjut terus selama 16 tahun terakhir. Manamungkin ada yang berubah...bodoh sekali!
Tentu saja,adegan seperti itu untuk dramanya.
Dia adalah seorang calon sutradara dunia. Obsesi sutradara telah menguasai dirinya.
Apalagi sekarang,setelah ia terjun langsung sebagai sutradara dalam penggarapan drama sekolah bertema cinta.
Wajar,jika ia melakukan hal konyol seperti barusan. Akulah yang terlalu berlebihan. Akulah yang bodohhhh ! sial
***
“Bodoh sekali mereka. Suruh cari kostum bangsawan,dapatnya malah cardigan. Sekarang aku suruh cari kostum hewan,dapatnya gak karuan”kisahnya dengan nada tinggi. Sepertinya sangat kesal. Belum pernah aku melihatnya seperti ini. Memang...kalau menyangkut urusan drama garapannya,dia jadi sangat sensitif.
”Kalau kamu ingin kesempurnaan,lakuin semuanya sendiri” ’“Jangan bercanda” “Aku serius!ada yang mengatakan hal itu padaku dulu” aku meneguhkan pendapatku. “Drama berbeda dengan PR”aku mengunci mulutku,tapi tidak lama.
“Keduanya sama-sama menyusahkan,kan?” ia menggeleng dengan yakin. “Manabisa disama-samain” “Aku ’kan cuma berpendapat. Jangan langsung naik darah gitu donk”tapi Dalmas terlihat tidak peduli.
“Jangan terlalu berambisi...nanti kamu capek sendiri” “Film-film besar selalu di awali dengan keseriusan” “Tapi ini berlebihan”aku tak mau kalah. Tak disangka,ia malah pergi. Aku tahu ia marah. Tapi apa harus begitu???hanya karena debat sepele seperti ini ...apa harus begitu?
Drama itu mulai mengganggu!
Jumat, 11 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komen:
Posting Komentar