Perosalan pelik kadang hanya kan memuncukan spekulasi dan
argumen kacangan ; beberapa malah memunculkan efek dodolisasi(baca: merasa
bodoh alias dodol) karena melihat orang-orang muncul dengan penjelasan yang ‘wah’
, ‘bling-bling; dan ‘bersinar-sinar’-gak tau bener atau engga-. Hal-hal semacam
itu timbul begitu saja tanpa disadari (kecuali ada yang secara sengaja
memunculkannya).
Kondisi itu memaksa saya untuk berpikir, “ngapain sih
berdiskusi dan berdebat kusir?”
Ketika berada pada masa perundingingan, orang-orang akan
sibuk mendebat dan berkata bahwa argumennya yang paling benar. Sekalipun si
bang argumen salah, tetap saja dia dibela mati-matian. Bahkan, si pendukung
bang argumen akan memunculkan akang argumen lain, mas argumen, bahkan mbah
argumen untuk mendukung kekuatan bang argumen. Lalu, perbebatan pun semakin
melebar. Demi apa? Demi perbedabatan yang semakin kusir(saya tidak terlalu
paham dengan arti debat kusir; mohon revisi untuk kebaikan).
Lalu, semakin banyak argume yang muncul, dan semakin rumit
permasalahan yang diperdebatkan. Lalu, persoalan utama pun terdistraksi oleh
argumen-argumen bling-bling maupun kacangan yang berderet-deret muncul dan berusaha
menjelaskan situasi. Lalu, semuanya sibuk berpikir untuk saling berbantah dan
menyanggah, untuk apa? untuk sebuah jawaban ? atau hanya sebuah kepuasan?
0 komen:
Posting Komentar