Ketika begitu banyak penulis muda bermunculan, seperti
halnya denganku, aku merasa tersaingin. Aku penulis muda yang masih berjuang.
Masih membutuhkan ruang untuk berkembang. Tetapi, banyak orang yang sepertinya
menjadi batu penghalang bagitu. Menghalangiku mencapai puncak.
Kau tahu, rasanya, seperti kehilangan kesempatan menjadi
“sesuatu”. Kehilanga kesempatan untuk melakukan aktualisasi diri. Barangkali,
aku yang salah. Aku yang salah. Aku tidak bisa melihatnya dari sudut pandang
lain.
Seorang temanku yang mengaku vacum dari dunia kepenulisan
selama beberapa saat kini mulai aktif menulis lagi setelah membaca
karya-karyaku. Baiklah, ini adalah pujian? Atau tantangan? Masalah utamanya
adalah, kami sama-sama penulis. Kami sama-sama mencari tempat untuk
mengaktualisasi diri. Aku begitu takut tersaingi.
Oh baiklah, biarkan saja ini. biarkan saja terjadi. Bukankah
dengan menulis bersama yang lainnya, kita akan merasa tertantang untuk terus
menulis? Jika ada orang lain yang menulis lebih baik dari kita, bukankah kita
merasa berkewajiban untuk mengimbanginya? Bukankah kita bisa belajar bersama?
Kita bisa menciptakan perubahan bersama.
Ayolah sayang, kenapa harus takut pada persaingan? Kenapa
harus takut kalau kamu menemukan penulis lain yang lebih hebat darimu? Kenapa
harus melulu jadi yang pertama di lingkungamu? Ayolah sayang...kamu bisa
berjuang bersama-sama. Jadikan ini sebagai sarana menuju pembelajaran yang
lebih komprehensif. Kamu akan menemukan banyak pembelajaran, kamu akan
berkembang. Kenapa kamu tidak meyakini hal itu saja ? kenapa kamu harus terus
memikirkan popularitas? Jika ia hanyalah hal yang semua sementara yang lebih
indah kamu lupakan?
Bukankah kamu mencintai sastra? Lalu kenapa kamu tidak suka
ketika ada orang lain yang berusah menopangnya bersamamu? bukankah beban yang
harus kau pikul jadi lebih ringan daripada sebelumnya? Ayolah
sayang...berusahalah menjadi bagian dari tim. Kamu ini kan makhluk sosial. Kamu
harus bekerja sama membangun dunia sastra. Kamu mencintainya kan?
Kenapa kamu harus iri, cemas dan merasa tersaingi ketika ada
orang lain yang sama-sama ingin membangun dunia sastra bersamamu?
0 komen:
Posting Komentar